FESTIVAL DIENG CULTURE 2016. Berangkat dari home stay naik mobil bak terbuka seperti naik rooler coster walaupun aku belum pernah naik rooler coster. Akhir nya saampaaaiii juga, sebelum masuk ke dalam fetival kami makan mie ongklok rasanya manis dan aneh akhirnya aku tambahin sambal ternyataaaa sambal nya manis juga, caaapeee deeeehhh...
makan mie ongklok |
suasana malam di festival dieng culture |
Kami lanjut kan perjalanan kami sampai di pos dua dengan
begitu lelah dan banyak istirahat dan
kalau melihat ke bawah lansung merinding.... iiiihhh seram banget.... kita semua terus
berjalan dan banyak istirahat.
Sampai di pos 3 jalan nya begitu terjal menyeramkan pohon
pohon mulai pendek pokoknya menakut kan seperti ingin pingsan aku merangkak
sambil menangis... “buuunda kapan nyampenya” ber ulang-ulang kata-kata itu
keluar dari mulutku.
dalam perjalanan turun gunung |
Karena samping kanan samping kiri seeeeemmmmuuuuuuaaaaa
jurang .... iiiiiiiihhhhh serem. Untung buya sama dede camping di pos dua kalau
tidak ngak kebayang deh nanti jadi kayak gimana, aku gak mau naik guung lagi.
Sampai di puncak tidak ada yang bisa dilihat yang ada
cuma kabut kabut dan kabut, dan yang pasti di situ dingin banget, aku kedinginan
dan masuk ke tenda minum makan dan foto foto. Dan tibalah waktunya untuk turun
akhirnya kami turun ke bawah dengan selamat tapi baju kotor, sepatu kotor, sarung
tangan kotor, seeemuuuaaaaa kotor .... haaah pengalaman yang tak bisa di
lupakan.